Langsung ke konten utama

Perbedaan Antara Yoga dan Meditasi

Perbedaan Antara Yoga dan Meditasi

Yoga

Secara etimologis, kata "yoga" adalah pengucapan salah bahasa Inggris dari kata Sansekerta "yog," yang berarti untuk memikul, yaitu, untuk menyatukan dua entitas sehingga mereka dipaksa untuk memiliki hubungan yang dekat. Kata "meditasi" adalah kata bahasa Inggris yang berarti "praktik berpikir secara mendalam dalam keheningan untuk menenangkan pikiran."

Tujuan Yoga

Menurut Arya / filsafat agama-Hindu, kesadaran manusia (Atma) adalah aspek yang lebih halus dari kesadaran yang lebih tinggi yang dianggap sebagai satu-satunya sumber dari semua ciptaan. Itu selalu hadir sebagai saksi (Atma) dengan dan di dalam sistem otak-tubuh manusia. Berhubungan dengan kesaksian ini, kesadaran (dan dengan demikian dengan kesadaran yang lebih tinggi) akan memungkinkan individu untuk sepenuhnya memanfaatkan kapasitas sistem otak-tubuh dan berkembang ke tingkat kesadaran yang lebih tinggi. Koneksi ini dicapai dengan menciptakan kondisi mental "Sattvic", yang pada gilirannya akan mengaktifkan fungsi "Buddhi" otak. Yoga adalah sarana untuk melakukannya.

Praktek Yoga

Latihan yoga melibatkan delapan langkah berikut atau yoga "Ashtanga"


  1. Yama mengacu pada kontrol emosi negatif seperti iri, kecemburuan, permusuhan, keserakahan, keegoisan, gairah, dll. Emosi semacam itu dan sejenisnya menggairahkan dan mengganggu pikiran, mencegahnya dari mencapai kondisi mental yang tenang atau "Sattvic Guna" penting untuk aktivasi kesadaran dalam diri seseorang;
  2. Niyama mengacu pada kepatuhan terhadap serangkaian disiplin dalam aktivitas fisik dan mental, mis., Berpegang pada pemikiran yang baik, keteraturan dan ketepatan waktu dalam jadwal, tidak melakukan terlalu banyak kegiatan mental dan fisik, dll .;
  3. Asana mengacu pada serangkaian latihan "yoga" yang harus dilakukan berkoordinasi dengan menghirup dan mengembuskan napas seseorang. Selain memperkuat otot, latihan-latihan ini memfasilitasi aliran energi halus yang tepat dalam sistem otak-tubuh. Selama pelaksanaan latihan, praktisi harus melakukan mind-scan berbagai bagian tubuh untuk memastikan bahwa kondisi yang ditentukan untuk latihan tertentu sedang diikuti. Ini membutuhkan mengarahkan pikiran ke dan membiarkannya memikirkan titik-titik ini selama beberapa detik. Latihan ini mengembangkan kebiasaan menenangkan pikiran selama beberapa detik;
  4. Pranayama: Ini mengacu pada pernapasan sadar atau pernapasan dengan kesadaran, yang memfasilitasi inhalasi penuh dan mendalam dan menghembuskan napas. Teori yoga mendalilkan bahwa nafas mengandung "Praan" atau energi, dan pernapasan sadar memungkinkan sistem otak-tubuh menyerap energi segar maksimum dan mengeluarkan energi maksimum yang digunakan;
  5. Pratyahara mengacu pada internalisasi kesadaran dengan mempertahankan keadaan pengamatan (saksi) dari tindakan tubuh dan aktivitas mentalnya;
  6. Dharana mengacu pada pemusatan perhatian — siswa belajar memperbaiki mata dan pikiran pada objek tertentu pada awalnya selama beberapa detik dan secara bertahap meningkatkan durasi;
  7. Dhyana: Pada langkah ini, praktik Dharana diputar ke dalam dengan menjaga pikiran terfokus pada satu pikiran dan secara bertahap meningkatkan durasi pikiran tetap dengan satu pikiran itu; dan
  8. Samadhi merujuk pada keadaan ketika pikiran yang bermeditasi menjadi satu dengan objek yang bermeditasi. Untuk selanjutnya, perjalanan adalah salah satu dari realisasi diri pribadi, dan perjalanan praktisi sendirian dibimbing dari dalam.

Meditasi

Meditasi umumnya mengacu pada upaya mengosongkan pikiran semua pikiran dan secara bertahap meningkatkan durasi keadaan ini. Itu tidak menentukan langkah tertentu. Namun, saat ini, para guru Buddha dan yoga menggunakan istilah ini untuk langkah-langkah yoga gabungan dari Pratyahara, Dharana, dan Dhyana.

Komentar