Langsung ke konten utama

Kenapa Pernikahan Tidak Sakinah?

Dalam syariat, tidak ada tujuan lain menikah kecuali mendatangkan kebahagiaan dunia akhirat. Ketika pada pernikahan tidak sakinah maka ada yang salah. Karena sakinah mawaddah warahmah hanya bisa didapat dari pernikahan.

Sesungguhnya, pondasi /asas dari syariat adalah hikmat, nikmat dan maslahat. Maka seluruh syariat itu adil. Ketika Allah mendatangkan perintah dan larangan, maka itu untuk kebaikan hambaNya. Tidak mungkin jika kita sudah menjalankan syariat tapi yang didapat kekecewaan, kesedihan dan kesakitan.

“Dan diantara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir” (QS Ar-Rum:21).

Orang Arab menyebut tanda dengan dua istilah, yaitu alamat dan ayat. Alamat adalah tanda yang mendekatkan kita ke tujuan. Ayat adalah tanda yang mendekatkan kita dengan Allah. Semakin kita banyak mengkaji ayat, semakin mendekat juga kita kepada Allah. Bertemunya laki-laki dan perempuan itu disebut dengan ayat.

Kemudian dengan Allah menciptakan perempuan dan laki-laki agar mendatangkan sakinah untuk pasangannya. Semua orang berhak sakinah. Untuk memunculkan sakinah dalam keluarga tidaklah sulit, karena nyatanya pelaku untuk memunculkan sakinah adalah Allah.

“Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada). Dan milik Allah lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana” (QS. Al-Fath:4)

Jadi jika sakinah saja yang kita cari, maka cukup jadi orang yang beriman. Tapi untuk mendapatkan mawaddah warahmah adalah dengan pernikahan. Sakinah ini buah dari kesholehan, bukan buah dari ketampanan ataupun kekayaan.

■ Kenapa sakinah tidak hadir dalam rumah tangga?

1) Ada anggota keluarga yang tidak sholeh.
Bisa ibu, bapak atau anaknya yang masih melakukan perbuatan tidak sholeh (dosa). Dosa ini yang membuat gelisah, tidak tenang. Seperti suatu waktu, ada sahabat yang bertanya kepada Rasulullah ﷺ, “Dosa itu apa ya Rasulullah?”. Rasulullah ﷺ menjawab, “Dosa adalah sesuatu yang membuat gelisah”. Kesholehan ini dimulai dari awal pernikahan (dari memilih pasangan).

2) Salah niat.
Niat ini penting, jika kita salah niat akan berdampak pada kehidupan rumah tangga.
3 golongan yang akan diberi pertolongan oleh Allah :
a. Mujahid fisabilillah 
b. Budak yang ingin dibebaskan oleh tuannya
c. Orang yang menikah dengan niat untuk menjaga kehormatannya.
Jika niat dalam menikah untuk beribadah, berarti jika ditegur harus mau menerima.

3) Ada kedzaliman dalam keluarga.
Selama suami dan istri menjalankan kewajibannya masing-masing, maka kedzaliman tidak akan terjadi dalam rumah tangga. Imam Al Jaziri berkata “Allah pasti akan menumbuhkan  sakinah mawaddah warahmah kepada orang yang menikah, kecuali jika salah satu mendzalimi yang lain, karena kedzaliman itu akan menghilangkan cinta dan kasih sayang”.

4) Menjalani kehidupan yang tidak seimbang.
Maka harus seimbang antara porsi diri kita untuk Allah, keluarga, dan untuk diri sendiri.

Komentar